Wednesday, August 24, 2011

ikhlas dan riya'

bismillah~

dapat dari email,
dan teringin nak dikongsikan bersama :)
moga bermanfaat!


*******************************************************


Kita pasti bertanya,
kenapa boleh, seorang hamba yang mati di medan jihad,
berilmu dan membaca al-Qur’an,
serta dikenal kerana kedermawanan beliau,
tapi pada akhirnya terlempar ke neraka.

Apa sebabnya?

Abu Hurairah meriwayatkan,
dia pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda,

"Manusia pertama yang diadili pada hari Kiamat nanti
adalah orang yang mati syahid.
Orang yang mati syahid didatangkan di hadapan Allah.
Kemudian ditunjukkan segala kenikmatan yang telah diberikan kepadanya,
dan ia mengakuinya.


Allah bertanya
“Apa yang telah kamu lakukan di dunia?"
Dia menjawab,
“Aku berperang demi membela agamamu.”
Allah berkata, “Kamu bohong.
Kamu berperang supaya orang-orang menyebutmu Sang Pemberani.”

Kemudian Allah memerintahkan
agar amalnya dihitung di hadapan pengadilan-NYa.
Akhirnya ia dilempar ke neraka.

Seorang penuntut ilmu yang mengamalkan ilmunya
dan rajin membaca al-Qur’an didatangkan dihadapan Allah.
Lalu ditunjukkan segala kenikmatan yang telah diberikan kepadanya,
dan ia mengakuinya.

Allah bertanya,
“Apa yang telah kamu lakukan di dunia?”
Dia menjawab,
“Aku menuntut ilmu, mengamalkannnya,
dan aku membaca al-Qur’an demi mencari ridhamu.”

Allah berkata,
“Kamu bohong.
Kamu mencari ilmu supaya orang lain menyebutmu orang alim,
dan kamu membaca al-Qur’an
supaya orang lain menyebutmu orang yang rajin membaca al-Qur’an.”

Kemudian Allah memerintahkan
agar amalnya dihitung di hadapan pengadilan-NYa.
Akhirnya ia dilempar ke neraka.

Selanjutnya,
seorang yang memiliki kekayaan berlimpah
dan terkenal karena kedermawanannya,
didatang dihadapan Allah.
Kemudian ditunjukkan segala kenikmatan
yang telah diberikan kepadanya,
dan ia mengakuinya.

Allah bertanya,
“Apa yang telah kamu lakukan di dunia?”
Dia menjawab,
“Semua harta kekayaan yang aku punya tidak aku sukai,
kecuali aku sedekah karena-Mu.”

Allah berkata,
“Kamu bohong.
Kamu melakukan itu semua agar orang-orang menyebutmu
orang dermawan dan murah hati.”

Kemudian Allah memerintahkan
agar amalnya dihitung di hadapan pengadilan-NYa.
Akhirnya ia dilempar ke neraka.

Abu Hurairah berkata,
“Kemudian Rasulullah menepuk pahaku seraya berkata,
“Wahai Abu Hurairah,
mereka adalah manusia pertama
yang merasakan panasnya api neraka Jahanam di Hari Kiamat nanti."

(HR. Muslim)


Berlatih Ikhlas

Dari hadis riwayat muslim di atas,
keikhlasan dalam beramal menjadi hal yang sangat penting.

Betapa pun seorang hamba mati di medan jihad,
berilmu dan membaca al-Qur’an,
bahkan dikenal karena kedermawanannya,
tapi jika tidak disertai dengan keikhlasan,
maka menjadi sia-sialah amalnya.

Ternyata kata ikhlas,
bukan karena bibir ini berucap ikhlas,
Atau bahkan tidak berucapkan ikhlas.
Boleh jadi, tanpa kita sadari,
keikhlasan kita bercampur dengan riya’
dan ingin menunjukkan bahwa
kita adalah seorang yang pemberani,
yang berilmu,
dan dermawan.


Orang bijak berkata,
“Orang yang ikhlas
adalah orang yang menyembunyikan kebaikannya,
seperti dia menyembunyikan kejelekannya."

"Keikhlasan niat dalam amalmu lebih bermakna daripada amal itu sendiri.”

Ma’ruf al-Karkhi sampai memukul dirinya sendiri sambil berkata,
“Wahai jiwa, ikhlaslah! Maka kamu akan bahagia.”

Yahya bin Mu’adz berkata,
“Ikhlas adalah memisahkan amal
dari cacat seperti terpisahnya susu dari kotoran dan darah.”


Yusuf bin Husain berkata,
“Sesuatu yang paling mulia di dunia ini adalah ikhlas.
Berapa besar kesungguhanku untuk mengeluarkan pamer dari dalam hati,
namun sepertinya ia menetap di hati dalam bentuknya yang lain.”


Setiap kali Ayyub as-Sakhtiyani berbicara,
ia mengusap wajahnya sambil berkata,
“Aku terserang demam.”
Padahal ia takut pamer dan ujub.
Dia takut kalau orang-orang berkata tentang dirinya seperti ini.
Dia menangis karena takut pada Allah.

Seorang ulama mengatakan,
“Jika Allah tidak suka kepada seseorang,
maka Allah memberinya tiga hal
dan menghalanginya dari tiga hal.

Pertama, Allah memberi dia teman yang saleh,
namun dirinya tidak menjadi orang saleh.

Kedua, Allah memberi dia amal saleh,
namun dia tidak ikhlas menjalankannya.

Ketiga, Allah memberi dia hikmah,
namun dia tidak mempercayainya.”

Hakikat Riya


Riya’ itu berasal dari kata ru’yah (melihat),
sedanghkan sum’ah (ketenaran)
berasal dari kata Samaa’ (mendengar).

Riya’ adalah ingin dilihat orang-orang
supaya mendapat kedudukan.
Riya’ itu tersamar seperti jalannya semut.
Termasuk riya’, yaitu orang yang berpura-pura zuhud,
berjalan memaksa diri untuk bersikap tenang
dan bersikap lemah-lembut.


Dalam ringkasan Ihya Ulumuddin,
Imam al Ghazali menegaskan,
riya itu haram dan pelakunya dibenci oleh Allah Swt.

Hal itu ditunjukkan dalam QS. Al-Ma’un: 4- 6:
Maka, celakalah bagi orang-orang yang shalat,
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.
Orang-orang yang berbuat riya.”

Seorang sahabat Nabi Saw bertanya,
“Ya Rasulullah, dengan apa kita selamat?”
Rasulullah menjawab,
”Bila manusia tidak mengamalkan ketaatan kepada Allah swt
demi mengharap pujian orang-orang.”

Nabi Saw bersabda,
“Sesungguhnya yang paling ditakutkan atas kamu
adalah syirik kecil.”

Sahabat bertanya,
“Apakah syirik kecil itu, ya Rasulullah?

Beliau menjawab,
“Riya.”


Lalu Allah Swt berkata
di Hari Kiamat ketika membalas manusia-manusia atas amal-amal mereka:
“Pergilah (kamu) kepada orang-orang
dulu kamu berbuat riya terhadap mereka di dunia.
Lihatlah apakah kamu mendapat balasan dari mereka?”

Dalam hadits yang lain,
Rasulullah bersabda,
“Berlindunglah kamu dengan Allah
dari jubbul huzun (lembah duka).

Sahabat bertanya, “Apa itu ya Rasulullah?’

Nabi Saw menjawab,
“Sebuah lembah di neraka Jahanam
yang disediakan bagi para pembaca Al-Qur’an yang berbuat riya.”


***************************************************

p/s: manusia pelbagai ragam, ada yang menyenangkan, ada yang tidak..namun apa2 pun yang berlaku pada kita, pastikan kita tidak menjadi mereka yang menyebabkan orang lain tidak senang..yang sgt penting dalam agama itu adalah akhlak! kerana itu nabi bersabda, baginda diutuskan utk menyempurnakan AKHLAK..betapa besar nya bab akhlak dalam islam..jom perbaiki kelakuan dan akhlak kita! :)

p/s2: ramadhan hampir pergi..adakah kita dah berpuas hati dengan amalan kita?

Monday, August 15, 2011

islam dan nafsu

Bismillah~

beberapa hari yang lalu,
sebelum pulang ke malaysia,
satu program telah diadakan di masjid ibnu sina, UNPAD
berjudul "tadabbur Al-Quran"
anjuran BAIK
yang telah disampaikan oleh Akh Zainal

banyak yang telah dikongsikan oleh beliau,
dan antara main point yang nak disampaikan
adalah berkaitan dengan nafsu kita..

semua orang tahu
bahawa syaitan adalah musuh yang NYATA bagi kita,
dan mungkin sebahagian daripada kita terlupa,
bahawa ada musuh tersembunyi dalam diri kita
yang dimiliki oleh SETIAP manusia
sama ada beriman atau tidak,
muslim atau kafir,
tua atau muda,
lelaki atau perempuan..

yakni hawa nafsu
yang sering berkolaborasi dengan si syaitan
untuk menarik kita ke arah kesesatan..

dan andai kita tunduk pada nafsu kita
dan menjadikan ia sebagai tuhan (priority) kita,
maka azab nerakalah yang bakal ditempah

lalu, islam diajarkan buat umat manusia
dan dikatakan sebagai RAHMATAN LIL 'ALAMIN
rahmat bagi sekalian alam..

untuk menyelamatkan kita,
dari azab dan siksaan itu..

kenapa dan bagaimana?

nafsu memainkan peranan dalam 5 aspek,

1. kecenderungan untuk bertuhan.

setiap manusia sememangnya mempunyai kecenderungan
dan keinginan untuk mempunyai tuhan..
dan kerana sudah fitrah manusia,
pasti akan memilih sesuatu yang kuat, hebat dan luar biasa
sebagai tuhannya..

apabila dilihat batu yang sangat besar,
dan mempunyai bentuk yang luar biasa,
ia mungkin dianggap tuhan..

apabila wujudnya sebatang pohon yang luar biasa gah nya,
ia dianggap mempunyai 'semangat' dan kelebihan,
lalu disuguh lah makanan pada pohon tersebut
dan dijadikan tempat beribadah serta memohon hajat..

dalam Al-Quran juga,
dinukilkan kisah nabi Ibrahim,
ketika baginda pada awalnya mencari,
siapakah tuhan?

dalam surah Al-An'am, bermula ayat ke 76,
dikisahkan pada waktu malam hari,
baginda melihat bintang,
yang tinggi dan bersinar,
baginda merasakan
itulah tuhan..

namun apabila bintang itu terbenam,
hilanglah kesempurnaan "tuhan" yang ditanggapnya tadi,
dan beralihlah baginda kepada sang bulan,
dan bulan juga terbenam apabila malam berakhir,
maka baginda sedar,
bulan itu juga bukanlah tuhan!

ketika matahari terbit,
saking besarnya matahari,
dan terangnya sinar matahri tersebut,
baginda lebih yakin,
inilah tuhan..

namun tiada yang Maha kekal melainkan Allah taala,
matahari turut terbenam apabila senja tiba,
maka sedarlah nabi Ibrahim,
bahawa yang layak disembah,
hanyalah yang Maha mencipta segala sesuatu
yang dianggapnya hebat tadi..

maka, islam itu dianggap sebagai rahmat,
kerana ia menunjukkan kepada manusia
tuhan yang sebenar-benarnya layak disembah
dan menutup segala kemungkinan adanya tuhan-tuhan lain
sebaik sahaja kita melaksanakan syahadah,
yakni bersaksi bahawa
TIADA tuhan yang layak disembah MELAINKAN Allah swt..

itulah rukun islam yang pertama!

2. Masa

sabda nabi, antara 2 nikmat yang paling sering manusia lupakan
adalah nikmat sihat dan MASA lapang..

terdapat 4 hal yang harus dilakukan dalam mengisi waktu
agar kita tidak tergolong dalam golongan yang rugi,
iaitu beriman, melakukan amal kebajikan,
saling berpesan akan kebenaran
dan berpesan untuk kesabaran..

nafsu kita akan sentiasa cuba melalaikan kita
akan masa yang kita ada,
jika ada kelapangan,
kita pasti lebih cenderung untuk bersenang-senang,
menonton movie,
tidur,
shopping,
main dota
dan sebagainya..

maka di sinilah peranan rukun islam yang kedua
iaitu kewajiban menunaikan solat
5 kali dalam sehari..

selain solat itu mengajar kita
bagaimana menyusun waktu,
solat juga mengajar kita untuk menjadi seorang yang displin..

boleh tak kita bawa solat zohor ke solat maghrib?
atau kita lakukan solat subuh di waktu asar?
pastilah tidak!
mahu tak mahu,
kita dituntuk menunaikan solat tepat pada waktunya,
malah sebaiknya diawal waktu..

jika diaplikasikan dalam kehidupan seharian kita,
saya ambil contoh situasi saya sekarang
yang sedang sibuk menyelesaikan skripsi atau minor thesis..

kerja-kerja yang perlu disiapkan pada hari ini
atau yang di'plan' untuk siap pada hari ini,
jangan dibawa ke esok hari..
kerana ia akan menyebabkan kerja-kerja lain tergendala
dan beban akan menumpuk!

ya, belajar untuk displin,
dan mematuhi 'arahan' waktu yang telah ditetapkan..

3. Harta

siapa yang tidak sukakan harta?
saya suka..
tapi berusaha untuk tidak mencintai harta :)

dalam Al-Quran,
dikatakan manusia ini amat suka kepada perhiasan,
dan harta benda keduniaan..

maka,
untuk mengelakkan manusia menjadi bertambah sesat dan hina
dalam mengumpul harta,
menambah 'jumlah' angka di bank
yang entah mengamalkan riba' atau tidak,
tanpa mempedulikan manusia lain disekeliling,

maka,
islam mensyariatkan zakat..

berbagi sesama yang memerlukan,
agar tumbuh sifat peduli dan peka
dalam diri setiap umat islam
terhapa lingkungan sekitarnya..

4. makanan dan minuman

bila perut kita kenyang,
sebenarnya ia menyebabkan timbulnya nafsu-nafsu lain,
seperti bermalas-malasan,
dan termasuk juga ia meningkatnya nafsu syahwat..

kerana ingin mengisi perut juga,
manusia sanggup melakukan apa sahaja..
asalkan perutnya kenyang!

maka,
dalam islam kita digalakkan banyak berpuasa,
untuk mengawal nafsu-nafsu dalam diri kita
malah kita diberikan bulan yang istimewa
untuk kita berpuasa dan mendidik diri
agar meningkatkan ibadah..
amal ibadah yang dilakukan pada bulan tersebut,
akan dilipatgandakan pahalanya!

rugilah kalau kita sia-siakan bulan ini
yakni ramadhan
dan membiarkan ia berlalu seperti bulan-bulan lain..

dengan berpuasa,
kita menyempitkan laluan syaitan,
jadi kuranglah pengaruhnya kepada mereka yang berpuasa..

dan berpuasa itu,
salah satu daripada rukun islam!


5. tanggungjawab

kata akh zainal,
manusia ni fitrahnya tak suka pada tanggungjawab,
yelah, kita pasti lebih prefer untuk bersenang
daripada disusahkan..

jika kita diberi satu tanggungjawab
atau permasalahan,
banyak manusia yang akan lari dan cuba mengelak dari masalah tersebut..

maka untuk melahirkan insan yang bertanggungjawab,
Allah mensyariatkan kita untuk melakukan haji..

haji merupakan rukun islam yang ke 5
dimana sepanjang proses melaksanakanna,
pengorbanan demi pengorbanan harus dilakukan..

meninggalkan keluarga untuk ke sana,
berkorban harta dan masa,
di sana melatih kesabaran dan ketabahan
dan banyak lagi tanggungjawab
sebagai seorang manusia dan hambaNya yang diberikan..

maka islam itu merupakan agama yang sangat sempurna,
dalam melahirkan manusia dan hamba tuhan yang sebenar..

wallahu'alam


p/s: kita harus mempunyai sifat TOTALITAS dalam beragama, kerana mereka yang totalitas atau bersungguh dan sepenuhnya melakukan sesuatu, pasti akan berjaya dalam apa yang dilakukannya itu..even seorang perompak akan berjaya merompak, kalau dia bersungguh2 melakukan perbuatan terkutuk tu..(tapi dia berjaya kat dunia je la kan..hehe)

p/s2: islam itu rahmat, kenapa? kerana ia membuka pintu-pintu kebaikan dan menutup pintu2 kejahatan!

p/s3: ramai yang sering mempersoalkan practicallity of islam..ketahuilah bahawa islam itu sangat praktikal dan sesuai mengikut zaman..cuma kita je nak menerima atau ego dan menurut hy pd nafsu~

p/s4: ok, sebenarnya post ni dah duduk dalam draft terlalu lama '-__-

Wednesday, August 10, 2011

defensive!

bismillah~


Bila seseorang tu takut dirinya dikutuk, diejek atau dicemuh,

Seringkali orang itu akan mengambil tindakan defensive

Sama ada untuk menjustifykan apa yang sedang dia lakukan

Atau untuk mengelak daripada makin diejek atau dicemuh..

(even kadang kala perasaan kita je lebih-lebih,

padahal orang tanya soalan tu tulus ikhlas)


Keadaan seperti ini sebenarnya sedar tak sedar,

Dilakukan oleh kebanyakkan daripada kita

Termasuklah diri saya sendiri


TERLALU defensive terhadap islam


Ya, kita mempunyai tanggungjawab untuk mempertahankan islam,

Apabila ia dikutuk, dihina dan sebagainya

Kerana mereka yang tidak mempunyai sensitivity

Terhadapa agamanya pastilah mempunyai masalah dalaman yang perlu diselesaikan terlebih dahulu..


Namun, situasi dan kondisi kita sekarang,

Dimana islam itu ditekan dan sering dipandang serong,

Menyebabkan kebanyakkan daripada kita

Menjadi Terlalu defensive apabila berbicara tentang islam..

Dan defensive berlebihan ini,

Menyebabkan kita menutup ruang buat perbincangan..


Contoh 1

A: eh, kau tak rasa panas ke pakai tudung camtu (agak besar)? Sekarang matahari kan selalu terik.

B: eh tak lah..mana ada panas (padahal peluh dah jelas kelihatan, dan memang panas macam apa pun time tu)


Kalau diamati situasi tersebut,

Jawapan yang diberi sebenarnya hanya untuk mengelak Soalan lanjutan

Ataupun kerana takut, jika kita menjawab kita sedang kepanasan,

Islam akan dipandang kolot kerana menyuruh penganutnya memakai tudung..


Walhal,

Andaikata kita menjawab yang sebenarnya,

“ya, sebenarnya memang tengah panas pun ni..”

Ia akan membuka peluang kepada perbincangan lanjutan

Yang mungkin boleh memahamkan orang lain tentang islam..


Mungkin perbincangan akan disambung begini

“kalau dah tau panas buat apa pakai tudung”

Atau

“kesiannya panas...”



Tak perlu kita risau dan gelabah,

perkara pertama yang perlu kita jawab adalah,

saya pakai tudung kerana ia adalah perintah Allah dan rasulnya..


jangan susah-susah nak fikir jawapan saintifik dulu,

“tudung protect rambut dari sinar UV bla3..”

“supaya bila ribut pasir datang, pasir tak melekat kat rambut “


Atau kadang-kadang tu,

Disebabkan terlalu defensive,

Kita terus jawab dengan emosi dan sinis,

Macam nak kenakan balik orang yang bertanya..

“eleh, panas apanya, kat akhirat kau tengok la nanti..ha time tu..bla3”


Sampai orang malas dan takut nak Tanya kita apa-apa dah lepas ni..


hikmah disuruh pakai tudung atau penerangan2 saintifik tu,

akan datang kemudian.

Kerana islam itu sememangnya agama yang sempurna..


Jika ditanya lebih lanjut tentang kenapa memakai tudung,

Barulah kita menambah penjelasan-penjelasan yang berkaitan,

Seperti dalam surah Al-Ahzab 33:59


Mungkin kita dah pernah dengar hujah tentang kenapa tak boleh memakan babi..

Sama saja konsepnya kan?


Jika ditanya kenapa,

Pertama kali yang harus dijawab

Kerana Allah melarangnya..

Tiada yang lebih tinggi dari suruhan dan laranganNya..


Kemudian jika perlu,

Barulah dijelaskan lebih lanjut

Tentang hikmah-hikmah dilarang memakan daging babi

Yang kita ketahui..


Jangan terlalu cepat memberi jawapan

Untuk memuaskan logik manusia dahulu..

Kerana sebagai muslim,

Setiap yang kita lakukan dan kita tinggalkan,

Pastilah berlandaskan hokum dan ajaran islam terlebih dahulu..


Kata saidina Ali,

“Kalaulah hukum-hukum agama ini terbina atas dasar akal, tentulah menyapu di bahagian bawah khuf (kasut) itu lebih afdhal berbanding atasnya. Aku telah melihat Rasulullah s.a.w. menyapu di atas kedua-dua belah khufnya.” (Hadis Riwayat Abu Daud, ad-Darimi, Daruqutni, al-Baihaqi. Ibnu Hajar mengklasifikasikan sanadnya sebagai sahih. Dan al-Albani turut mensahihkannya di dalam al-Irwa, m/s. 103)


Situasi di atas menerangkan tentang hukum berwudhuk tanpa membuka kasut (khuf) terlebih dahulu ketika sedang bermusafir..

Ya pada logika nya,

Yang kotor pastilah bahagian tapak kasut,

Namun rasulullah mengajar kita,

Berwudhuk dan hanya menyapu di bahagian atas khuf,

Bukannya di bawah..


Itu contoh yang diajar rasulullah,

Dan sebagai umat islam,

Pedoman kita adalah Al-Quran dan sunnah (amalan dan tunjuk ajar nabi)


Lalu jika ditanya mengapa kita menyapu di bahagian atas khuf,

Ya kerana diajarkan oleh nabi Muhammad SAW.


Sekadar perkongsian dari diri yang hina,

Tak pandai sangat nak mengolah ayat sebenarnya..

Moga apa yang sebenarnya ingin dikongsikan, tersampai~


Wallahualam,


p/s: jujur pada diri sendiri dan mohon diberi kefahaman yang kuat dalam agama~

p/s2: few days to go~